BudidayaTanaman Semangka - Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang
tumbuh merambat. Semangka yang biasanya menjadi buah segar ini menjadi hidangan
di meja makan, tetapi ada yang memanfaatkan daun dan buah semangka muda untuk
bahan sayuran.
Semangka yang
dibudidayakan untuk dimanfaatkan bijinya, yang memiliki aroma dan rasa tawar,
bijinya diolah menjadi makanan ringan yang disebut "kuwaci" (disukai masyarakat
sebagai makanan ringan). Kulit semangka juga dibuat asinan/acar seperti buah
ketimun atau jenis labu-labuan lainnya.
BUDIDAYATANAMAN SEMANGKA
SyaratPertumbuhan
1.
Iklim
1) Secara
teoritis curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah 40-50
mm/bulan.
2) Seluruh
areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam.
Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.
3) Tanaman
semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu 25
derajat C (siang hari).
4) Suhu
udara yang ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata
yang berkisar 20–30 mm.
5) Kelembaban
udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, berarti
udara kering yang miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan
tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan
padang pasir yang berhawa kering. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi
akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.
2.
Media Tanam
Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman
semangka adalah tanah yang cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam
dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Keasaman tanah (pH) yang
diperlukan antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah asam) maka diadakan pengapuran
dengan dosis disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah.
3.
Ketinggian Tempat
Ketinggian
tempat yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah: 100-300 m dpl.
Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat pantai yang mempunyai
ketinggian di bawah 100 m dpl dan di atas perbukitan dengan ketinggian lebih
dari 300 m dpl.
Teknis Budidaya
1.
Pembibitan
·
Persyaratan Benih
Pemilihan
jenis benih semangka yang disemaikan adalah: Hibrida import, terutama benih
jenis Triploid (non biji) yang mempunyai kulit biji yang sangat keras dan
jenis Haploid (berbiji).
·
Penyiapan Benih
Jenis
benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid setelah dipilih disiapkan
alat bantu untuk menyayat/merenggangkan sedikit karena tanpa direnggangkan biji
tersebut sulit untuk berkecambah, alat bantu tersebut berbentuk gunting kuku yang
mempunyai bentuk segitiga panjang berukuran kecil dan disediakan tempat kecil
yang mempunyai permukaan lebar. Jenis Haploid dengan mudah disemai karena
bijinya tidak keras sehingga mudah membelah pada waktu berkecambah.
·
Teknik Penyemaian Benih
Teknik
penyemaian benih semangka dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
a. Perenggangan
bibit biji semangka terlebih dahulu supaya untuk mempermudah dalam proses
pertumbuhannya
b.
Perendaman biji dalam suatu satuan obat
yang diramu dari bahan-bahan: 1 liter air hangat suhu 20-25 derajat C; 1 sendok
teh hormon (Atornik, Menedael, Abitonik); 1 sendok peres fungisida (obat anti
jamur). Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak
mengalir lagi dan bibit siap dikecambahkan.
·
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Kantong-kantong
persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit
hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan serupa rumah kaca mini
dan untuk salah satu ujungnya terbuka dengan pinggiran yang terbuka. Pemupukan
dilakukan lewat daun untuk memacu perkembangan bibit dicampur dengan obat,
dilakukan rutin setiap 3 hari sekali. Pada usia 14 hari, benih-benih
dipindahkan ke lapangan yang telah matang dan siap ditanami benih tersebut.
·
Pemindahan Bibit
Setelah
pengecambahan dilakukan penyemaian bibit menggunakan kantongkantong plastik
berukuran : 12 cm x (0,2 - 0,3 )mm. Satu kantong ditanam satu benih (sudut
kantong dipotong secukupnya untuk pengurangan sisa air) dan diisi campuran
tanah dengan pupuk organik komposisi: 1 bagian tanah kebun, 1 bagian
kompos/humus, 1 bagian pupuk kandang yang sudah matang. Setelah bibit berumur
12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai, dipindahkan ke areal penanaman yang
telah diolah.
2. PengolahanMedia Tanam
·
Persiapan
Bila
areal bekas kebun, perlu dibersihkan dari tanaman terdahulu yang masih tumbuh.
Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu beberapa hari sampai tanah itu mudah
dicangkul, kemudian diteliti pH tanahnya.
·
Pembukaan Lahan
Lahan
yang ditanami dilakukan pembalikan tanah untuk menghancurkan tanah hingga
menjadi bongkahan-bongkahan yang merata. Tunggul bekas batang/jaringan
perakaran tanaman terdahulu dibuang keluar dari areal, dan juga segala jenis
batuan yang ada dibuang, sehingga tidak mempengaruhi perkembangan tanaman
semangka yang akan ditanam di areal tersebut.
·
Pembentukan Bedengan
Tanaman
semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung di dalam tanah mudah
mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat. Jumlah bedengan
tergantung jumlah baris tanam yang dikehendaki oleh si penanam (bentuk bedengan
baris tanaman ganda, bedengan melintang pada areal penanaman). Lebar bedengan
7-8 meter, tergantung tebal tipis dan tinggi bedengan (tinggi bedengan minimum
20 cm).
·
Pengapuran
Dilakukan
dengan pemberian jenis kapur pertanian yang me-ngandung unsure Calsium (Ca) dan
Magnesium (Mg) yang bersifat menetralkan keasaman tanah dan menetralkan racun
dari ion logam yang terdapat didalam tanah. Dengan kapur Karbonat/kapur
dolomit. Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg
dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomite dan pH >6
dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
·
Pemupukan
Pupuk
yang dipakai adalah pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk kandang yang
digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hewan sapi/kerbau dan dipilih
pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk kandang berguna untuk membantu
memulihkan kondisi tanah yang kurang subur, dengan dosis 2 kg/ bedengan.
Caranya, ditaburkan disekeliling baris bedengan secara merata.
3.
Teknik Penanaman
·
Penentuan Pola Tanaman
Tanaman
semangka merupakan tanaman semusim dengan pola tanam monokultur.
·
Pembuatan Lubang Tanaman
Penanaman
bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan
telah tumbuh daun } 2-3 lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan
pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan
tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah ke darat. Berjarak 20-30 cm
dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 80-100 cm/tergantung
tebal tipisnya bedengan. Lahan tertutup dengan plastic mulsa, maka diperlukan
alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang
disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang diberi lobang.
·
Cara Penanaman
Setelah
dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram secara massal supaya tanah siap
menerima penanaman bibit sampai menggenangi areal sekitar ¾ tinggi bedengan,
dan dibiarkan sampai air meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan
perendaman, agar mudah pelepasan bibit menggunakan kantong plastic yang ada.
4.
Pemeliharaan Tanaman
·
Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman
semangka yang berumur 3-5 hari perlu diperhatikan, apabila tumbuh terlalu
lebat/tanaman mati dilakukan penyulaman/diganti dengan bibit baru yang telah
disiapkan dari bibit cadangan. Dilakukan penjarangan bila tanaman terlalu lebat
dengan memangkas daun dan batang yang tidak diperlukan, karena menghalangi
sinar matahari yang membantu perkembangan tanaman.
·
Penyiangan
Tanaman
semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang
cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu
penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan
disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah
ditebang karena mengganggu pertumbuhan buah. Pengaturan cabang utama dan cabang
primer agar semua daun pada tiap cabang tidak saling menutupi, sehingga
pembagian sinar merata, yang mempengaruhi pertumbuhan baik pohon/buahnya.
·
Pembubunan
Lahan
penanaman semangka dilakukan pembubunan tanah agar akar menyerap makanan secara
maksimal dan dilakukan setelah beberapa hari penanaman.
·
Perempalan
Dilakukan
melalui penyortiran dan pengambilan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena
mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang. Perempelan
dilakukan untuk mengurangi tanaman yang terlalu lebat akibat banyak tunas-tunas
muda yang kurang bermanfaat.
·
Pemupukan
Pemberian
pupuk organik pada saat sebelum tanam tidak akan semuanya terserap, maka
dilakukan pemupukan susulan yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan. Pada
pertumbuhan vegetative diperlukan pupuk daun (Topsil D), pada fase pembentukan
buah dan pemasakan diperlukan pemupukan Topsis B untuk memperbaiki kualitas
buah yang dihasilkan. Pemberian pupuk daun dicampur dengan insekstisida dan
fungisida yang disemprotkan bersamaan secara rutin.
·
Pengairan dan Penyiraman
Sistim
irigasi yang digunakan sistem Farrow Irrigation: air dialirkan melalui
saluran diantara bedengan, frekuensi pemberian air pada musim kemarau 4-6 hari
dengan volume pengairan tidak berlebihan. Bila dengan pompa air sumur (diesel
air) penyiraman dilakukan dengan bantuan slang plastik yang cukup besar
sehingga lebih cepat. Tanaman semangka memerlukan air secara terus menerus dan
tidak kekurangan air.
·
Waktu Penyemprotan Pestisida
Selain
pupuk daun, insktisida dan fungisida, ada obat lain yaitu ZPZ (zat perangsang
tumbuhan); bahan perata dan perekat pupuk makro (Pm) berbentuk cairan. Dosis
ZPT: 7,5 cc, Agristik: 7,5 cc dan Metalik (Pm): 10 cc untuk setiap 17 liter pelarut. Penyemprotan campuran obat
dilakukan setelah tanaman berusia >20 hari di lahan. Selanjutnya dilakukan
tiap 5 hari sekali hingga umur 70 hari. Penyemprotan dilakukan dengan sprayer
untuk areal yang tidak terlalu luas dan menggunakan mesin bertenaga diesel
bila luas lahan ribuan hektar. Penyemprotan dilakukan pagi dan sore hari tergantung
kebutuhan dan kondisi cuaca.
·
Pemeliharaan Lain
Seleksi
calon buah merupakan pekerjaan yang penting untuk memperoleh kualitas yang baik
(berat buah cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman),
calon buah yang dekat dengan perakaran berukuran kecil karena umur tanaman
relatif muda (ukuran sebesar telur ayam dalam bentuk yang baik dan tidak
cacat). Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Setiap
calon buah } 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat
ketidak-merataan terkena sinar matahari, sehingga warna kurang menarik dan
menurunkan harga jual buah itu sendiri.
5.
Panen
·
Ciri dan Umur
Panen
Umur
panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: setelah terjadi perubahan
warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bias dipetik
(dipanen). Masa panen dipengaruhi cuaca, dan jenis bibit (tipe hibrida/jenis triploid,
maupun jenis buah berbiji).
·
Cara Panen
Dalam
pemetikan buah yang akan dipanen sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah dan
tidak berawan sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan
selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan
buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
·
Periode Panen
Panen
dilakukan dalam beberapa periode. Apabila buah secara serempak dapat dipanen
secara sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan dapat dilakukan 2 kali. Pertama
dipetik buah yang sudah tua, ke-dua semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus.
Ke-tiga setelah daun-daun sudah mulai kering karena buah sudah tidak dapat
berkembang lagi maka buah tersebut harus segera dipetik.
6.
Pasca Panen
·
Pengumpulan
Pengumpulan
hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan sebaik mungkin agar tidak
terjadi kerusakan buah, sehingga akan mempengaruhi mutu buah dan harga jualnya.
Mutu buah dipengaruhi adanya derajat kemasakan yang tepat, karena akan
mempengaruhi mutu rasa, aroma dan penampakan daging buah, dengan kadar air yang
sempurna.
·
Penyortiran
dan Penggolongan
Penggolongan
ini biasanya tergantung pada pemantauan dan permintaan pasaran. Penyortiran dan
penggolongan buah semangka dilakukan dalam beberapa klas antara lain:
1) Kelas A: berat ≥ 4 kg, kondisi fisik
sempurna, tidak terlalu masak.
2) Kelas B: berat } 2-4 kg, kondisi
fisik sempurna, tidak terlalu masak.
3) Kelas C: berat < 2 kg, kondisi
fisik sempurna, tidak terlalu masak.
·
Penyimpanan
Penyimpanan
buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu harga lebih baik)
dilakukan sebagai berikut:
1) Penyimpanan pada suhu rendah sekitar
4,4 derajat C, dan kelembaban udara
antara 80-85%;
2) Penyimpanan pada atmosfir terkontrol
(merupakan cara pengaturan kadar O2 dan
kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau
menaikan kadar karbon dioksida (CO2),
dapat mengurangi proses respirasi;
3) Penyimpanan dalam ruang tanpa
pengatur suhu: merupakan penyimpanan jangka
pendek dengan cara memberi alas dari
jerami kering setebal 10-15 cm dengan
disusun sebanyak 4-5 lapis dan setiap
lapisnya diberi jerami kering.
·
Pengemasan dan
Pengangkutan
Di
dalam mempertahankan mutu buah agar kondisi selalu baik sampai pada tujuan akhir
dilakukan pengemasan dengan proses pengepakan yang secara benar dan hati-hati.
1).Menggunakan tempat buah yang standar
untuk mempermudah pengangkutan.
2).Melindungi buah saat pengangkutan
dari kerusakan mekanik dapat dihindari.
3).Dibubuhi label pada peti kemas
terutama tentang mutu dan berat buah.
ads