Perawatan Anak Burung Merpati

Burung Dara atau Merpati merupakan burung yang berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping pendek dengan cere berair. Spesies burung ini yang umumnya dikenal sebagai "merpati" adalah merpati karang liar. Burung Dara ini sering di pelihara di samping, di belakang atau disekitaran rumah kita karena merpati ini sangat mudah dipelihara. selain pemeliharaanya yang mudah makanan burung ini juga mudah dicari disekitaran rumah dan perkembang biakan burung ini sangat cepat. Pada kesempatan kali ini kita akan kita bahas bagaimana cara merawat anakan burung merpati setelah selesai masa perkawinan dan menetas telurnya. 

foto search

Baca juga : Cara melatih nafas burung dara


Proses Perawatan Anak Burung Merpati


Pada minggu pertama, anak burung merpati dapat menggerak-gerakkan kepalanya untuk mendapatkan makanan tetapi tidak mampu membedakan apa-apa. Tetapi setelah berumur sepuluh hari, bulu-bulu jarum muncul dan anak burung merpati ini sudah mampu membedakan keadaan sekeliling serta tahu adanya pihak pengusik. Anak burung akan berusaha menghalau pengusik ini dengan suaranya (mendesis) dan membuka paruhnya. Anak burung sepenuhhya masih tergantung pada pemberian makan dari induknya sampai berumur 3 minggu. Selama 3 minggu ini dapat saja anak burung tidak dirawat dengan baik oleh induknya, sehingga mati, karena anak burung yang minta makan dengan suara lebih keras dan lebih agresif akan mendapat makanan lebih dahulu.

Biasanya yang menetas ebih dahulu akan mendapat makanan lebih dahulu dan berkembang lebih cepat dari burung satunya. Semakin besar anak burung, semakin bertambah keserakahannya untuk mendapatkan makanan. Barulah setelah 5 minggu keadaan itu berhenti, sebab anak burung mulai dapat makan sendiri dan badannya umumnya telah berbulu penuh.

Setelah anak burung meninggalkan sarang, burung jantan masih memberinya makan untuk masa kira-kira 10 hari lamanya. Dalam masa ini burung betina boleh jadi sedang sibuk bertelur dan mengerami telur di sarang lain (disebelah sarang lama).

Tak lama kemudian kedua induk ini akan sibuk dengan memberi makan anak burung yang baru lahir. Kalau kita memelihara merpati konsumsi dan menjual anak-anaknya sewaktu masih kecil (belum berbulu penuh), maka kedua induknya tidak mendapat gangguan untuk bertelur lagi dan membesarkan anak-anak yang lahir kemudian.

Kalau kita memisahkan induk dari anaknya dan membiarkan burung jantan membesarkan anak-anaknya, maka dengan cara itu burung betina akan lebih cepat bertelur kembali.

Anak burung akan menjadi dewasa pada umur sekitar 4-6 bulan. Dan pada usia ini burung telah mencari jodoh dan mengembangkan keluarga sendiri. Kalau kita mengajar produksi merpati konsumsi maka keadaan itu tidaklah menjadi masalah, bahkan menguntungkan. Tetapi kalau kita menginginkan burung-burung yang sehat untuk kepentingan pameran (keindahan bulu menjadi faktor utama) bagi burung hias, dan kepentingan pertandingan (kecepatan dan kemampuan kembali menjadi faktor utama) bagi burung merpati pos, maka perkawinan itu perlu ditangguhkan sehingga paling tidak berumur setahun.

Baca juga 



ads

TAGS: