BudidayaBuah Naga – Buah naga atau dragon fruit merupakan salah satu
jenis tanaman buah yang memiliki daya tarik tersendiri. Buahnya sangat tepat
disajikan dalam setiap acara sarapan maupun di sela-sela waktu. Rasanya yang
khas buah naga ini yaitu kombinasi antara rasa manis, asam, dan sedikit gurih
menyegarkan. Selain itu, buahnya pun mengandung zat-zat berkhasiat sebagai
obat. Oleh karena itu, bila tanaman ini dikembangkan lebih lanjut, maka tidak
tertutup kemungkinan bahwa buah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu
industri bahan pewarna alami.
BUDI DAYA BUAH NAGA
Buah naga semakin marak
di beberapa kota besar di Indonesia. Jumlah permintaan untuk pasar lokal belum
mampu dipenuhi oleh produksi di dalam negeri. Akibatnya, di beberapa
supermarket di kota-kota besar dibanjiri buah naga dari mancanegara. Padahal,
kondisi iklim Indonesia sangat mendukung pengembangan tanaman ini.
Oleh karena itu,
dalam artikel ini dijelaskan secara terperinci mengenai budi daya buah naga
mulai dari pembudidayaan di kebun sampai pembudidayaan di pot dan di halaman.
Budidaya Buah Naga Di Kebun
Pembudidayaan
buah naga untuk tujuan bisnis dilakukan di kebun. Namun, sebelum kegiatan
pembudidayaan ini dilakukan, perlu persiapan yang matang agar diperoleh hasil
yang maksimal. Bahkan setelah bibit ditanam, tindakan perawatan pun harus
dilakukan seefektif mungkin. Langkah-langkah pembudidayaan buah naga tersebut
sebagai berikut:
1. Pengolahan Tanah
Agar tanaman
buah naga dapat tumbuh dengan baik, tanah harus diolah terlebih dahulu. Tanaman
buah naga akan tumbuh baik di tanah yang gembur. Ini disebabkan perakaran
tanaman ini tumbuh merayap di permukaan tanah. Bila tanahnya terlalu keras atau
liat, akar tidak dapat berpegangan erat pada tanah.
Pengolahan tanah
untuk buah naga tidak terlalu sulit. Namun, sebelum digemburkan terlebih dahulu
tanahnya dibersihkan dari gulma dan rerumputan. Hal ini sangat dianjurkan untuk
menghindari serangan hama dan penyakit. Setelah bersih, tanah digemburkan
dengan cara dicangkul sedalam satu cangkulan, kemudian dibolak-balik. Tanah yang
sudah digemburkan selanjutnya dibuat lubang-lubang tanam.
2. Sistem Pengairan
Untuk sistem
pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, sistem cara tanamnya,
dan pengadaan sumber air yang ada di sekitar lahan. Bisa mengguanakan cara
pengairan tradisional yaitu sistem leb dengan menggunakan parit sedalam 20 cm
yang dibuat di sekitar barisan tanaman atau juga dapat menggunakan sistem
pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh
tanaman.
3. Penanaman
Setelah tanah
diolah dan digemburkan, batang stek atau bibit buah naga yang sudah disiapkan
dapat segera ditanam. Ada dua sistem penanaman buah naga, yaitu sistem tunggal
dan sistem kelompok.
Penanaman buah naga sistem tunggal dilakukan dengan menggunakan satu tiang panjatan.
Pada tiang panjatan tersebut ditanam tiga atau empat bibit buah naga. Pembuatan
lubang tanah disesuaikan dengan ukuran panjang bibit. Bibit yang ditanam harus
merapat pada tiang panjatan sedalam 5-7 cm. Setelah ditanam, bibit diikat kuat
pada tiang panjatan menggunakan tali raffia atau mengguanakan kawat supaya
bibit tidak roboh.
Penanaman buah
naga sistem kelompok dilakukan dengan menggunakan dua atau lebih tiang
panjatan. Tiang panjatan ini dibuat mirip dengan tiang untuk menjemur pakaian
dengan panjang 4 m yang dapat menampung 20-26 tanaman buah naga. Jarak tanam
antarbaris 30 cm dan antar tanaman dalam baris juga 30 cm. Bibit dirapatkan dan
diikat pada tiang panjatan seperti penanaman buah naga sistem tunggal.
Budi Daya Buah Naga di Pot
Buah naga yang
ditanam di pot dapat digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah halaman
rumah sekaligus dapat dinikmati buahnya. Kelebihan penanaman buah naga di pot
adalah bisa dipindahkan dan diatur letak tanamannya sesuai keinginan. Langkah-langkah
pembudidayaan buah naga di pot adalah sebagai berikut.
1. Penyediaan Pot
Pot yang
digunakan dapat terbuat dari bahan semen, plastik, tanah liat atau drum bekas
yang dipotong. Namun, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena
tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang ke malam
dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik,
minimal berdiameter sekitar 40 cm.
2. Penyediaan Tiang Panjatan
Tiang
panjatan yang digunakan terbuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm atau balok
kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan
tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian
bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah
goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa
diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan
yang berbentuk seperti setir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang
produksi yang banyak.
3. Penyediaan Media Tanam
Bahan-bahan
media tanam yang digunakan adalah pasir, tanah, pupuk kandang, dan kompos
dengan perbandingan 2 : 1 : 3 : 1. Dapat juga ditambahkan bubuk batu bata merah
secukupnya dan dolomit sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan
tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan
dibiarkan selama sehari semalam.
4. Penanaman Bibit
Bibit yang
dipilih adalah bibit yang besar dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan
dan bebas dari penyakit. Ukuran bibit minimal 30 cm. Bibit ditanam di sekitar
tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm. Setelah ditanam, media tanam
ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram
dengan air dan diletakkan di tempat terbuka yang tidak ternaungi sehingga
terkena sinar matahari yang full.
ads