Jahe Merah - Sekarang siapa sih yang tidak
kenal Jahe. Tanaman
yang sangat populer di Indonesia yang digunakan untuk bahan minuman seperti sekoteng,
bandrek dan wedang jahe. Hampir setiap malam, terutama di daerah perkotaan, kita
sering disapa oleh para penjual keliling minuman tersebut. Pemanfaatan jahe
begitu meluas karena ternyata manfaatnya sangat banyak. Tidak hanya dipakai
sebagai salah satu bumbu pelengkap masakan saja, namun juga ternyata banyak
pula digunakan untuk tujuan di bidang kesehatan, terutama untuk jenis JaheMerah.
Budidaya Jahe Merah (Zingiber officinalevar.rubrum)
Syarat tumbuh
- Iklim
: Tanaman jahe memerlukan curah hujan antara 2.500-4.000 mm/thn
- Pada
umur 2,5 – 7 bulan perlu cukup sinar matahari. Artinya, tanaman ini harus
berada di tempat terbuka agar cukup sinar matahari sepanjang hari
- Suhu
udara yang optimal adalah 20 – 35 derajat Celcius
- Secara
umum dapat tumbuh pada keasaman tanah dengan pH 4.3 – 7.4, kecuali untuk
jenis Jahe Gajah pada pH 6.8 – 7.0
- Tumbuh
baik pada tanah subur dan gembur, serta banyak mengandung humus
Persiapan Bibit atau Benih JaheMerah
Penanaman dapat dilakukan dari bibit
jahe merah yang sudah siap tanam atau sudah bertunas antara 5-10 cm.
Namun apabila tidak tersedia, kita dapat menyemaikan bibit dari bentuk
rimpang. Apabila menyemaikan sendiri, perhatikan kualitas rimpang yang
akan disemaikan. rimpang untuk disemaikan haruslah berasal dari induk
yang cukup tua umurnya, permukaan rimpang mengkilat dan tidak cacat serta tidak
terlihat ada bekas diserang hama.
Teknik Persiapan Rimpang
Rimpang yang akan disemaikan
(tentunya setelah diseleksi), dibersihkan dan kemudian dijemur namun hati-hati
jangan terlalu kering. Kemudian disimpan selama 1 – 1.5 bulan. Patahkan rimpang
dengan tangan, yang mana setiap potongan tadi memiliki 3 – 5 mata tunas,
kemudian dijemur kembali selama 1/2 sampai 1 hari (lihat cuaca). Kemudian masukkan
potongan rimpang tersebut ke dalam karung. Kemudian buat larutan PHEFOC HCS, dengan dosis 1 tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 14
liter air, kemudian ditambah 2 sendok makan gula pasir, aduk sampai rata dan
biarkan selama 15 menit.
Potongan rimpang yang sudah dalam
karung kemudian dicelupkan ke dalam larutan PHEFOC selama 15 menit. Angkat dan
tiriskan. Tujuan perendaman dengan PHEFOC adalah agar bibit terbebas dari
patogen asal penyakit dan memiliki daya tahan lebih tinggi untuk mendapat
serangan penyakit. Selama menunggu proses penirisan, buatlah larutan SOT HCS dengan dosis : 5 tutup botol
SOT dilarutkan ke dalam 14 liter air, dan ditambahkan pula 3 sendok makan gula
pasir. Aduk hingga rata dan biarkan selama 15 menit. Setelah cukup ditiriskan,
bakal bibit tadi kemudian direndam selama kurang lebih 6 jam dalam larutan SOT
HCS yang telah dibuat tadi. Tujuan perendaman dengan SOT adalah agar
nantinya bibit dapat tumbuh dengan baik dan sehat terutama pada saat-saat awal
penanaman. Setelah 6 jam, karung berisi benih tersebut kemudian ditiriskan
sampai kering. Dan benih sudah siap untuk disemaikan.
Teknik Penyemaian Rimpang
Beberapa cara dapat dilakukan untuk
penyemaian bibit jahe dari rimpang ini. Dengan menggunakan sistem kotak kayu
atau dengan cara membuat bedengan. Kali ini saya ulas penyemaian dengan
memakai kotak kayu.
·
Buat
kotak kayu dengan ukuran misalnya 50 x 100 cm dengan tinggi 10 cm. Bentuknya
seperti nampan. Tahu nampan kan ?
·
Buat
campuran tanah untuk media semai dengan bahan campuran : tanah dan pupuk
bokashi (lihat cara membuat Pupuk Bokashi), perbandingannya adalah tanah :
pupuk bokashi = 3 : 1
·
Kemudian
campuran tanah tersebut masukkan ke dalam kotak dan disebar secara merata
·
Benamkan
potongan-potongan rimpang jahe ke dalam tanah tersebut. Kemudian tutup tipis
dengan tanah atau daun kering
·
Lakukan
perawatan dengan cara menyiram media semai tadi dengan air 2 kali sehari
·
Waktu
yang dibutuhkan untuk penyemaian berkisar antara 2-4 minggu.
Teknik Penanaman Jahe
Teknik penanaman jahe adalah dengan
memanfaatkan media tanam dalam polybag atau karung. Teknik memakai
polybag atau karung ini banyak juga yang menyebut sebagai cara budidaya tanaman
vertikultur, artinya budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat.
a. Penanaman Bibit
- Buat
campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 : 1.
- Masukkan
campuran tanah tersebut ke dalam karung dengan ketinggian kurang lebih 15
cm atau 1/5 tinggi karung. Untuk memudahkan, sebelumnya tekuk dulu
permukaan karung bagian atas.
- Ambil
rimpang jahe hasil penyemaian, patah-patahkan rimpang jahe tersebut dengan
tangan menjadi 2-3 ruas, yang mana setiap ruas minimal terdapat 2 mata
tunas
- Bibit
jahe kemudian ditanam 3-5 cm ke dalam tanah dalam karung tadi.
Setiap karung dapat diisi beberapa titik tanam, atur misalnya 2 – 3 titik
tanam. Rata-rata sih katanya kira-kira 200 gr bibit cukup untuk satu
karung.
- Atur
penyimpanan karung posisinya lebih tinggi dari permukaan tanah. Buat kolom
gundukan tanah memanjang, setiap gundukan kolom bisa diisi 2-3 baris
karung.
Perawatandan Pemeliharaan Tanaman Jahe
Kegiatan ini meliputi penyiraman
tanaman, pemberian pupuk dan penanggulangan penyakit
·
Pada
tahap awal, lakukan penyiraman air secara teratur dan rutin pagi dan sore
selama kurang lebih seminggu, bertujuan agar tunas tidak kering dan layu
·
Selanjutnya,
penyiraman dilakukan sehari sekali kecuali pada kondisi kemarau sebaiknya
penyiraman dilakukan dua kali
·
Pada
usia tanaman 2 – 4 minggu lakukan penyemprotan atau penyiraman dengan
fermentasi SOT. Sebelumnya lakukan fermentasi larutan dengan dosis : 5
tutup botol SOT + gula pasir 3 sdm + urine ternak 2 liter + feses ternak cair 2
liter. Fermentasi dilakukan selama 24 jam, kemudian larutkan dalam 15 liter
air. Kemudian baru digunakan untuk menyemprot atau menyiram.
- Penyemprotan dengan SOT bergantian dengan PHEFOC dengan interval 2-4 minggu sekali
- Pada
usia 2-3 bulan atau jika terlihat keluar rimpang jahe ke permukaan,
lakukan penimbunan dengan campuran tanah dan bokashi (perbandingan tanah :
bokashi tetap 3 : 1), kurang lebih setinggi 10 cm
- Selalu
lakukan penyiangan media tanam dari hama berupa gulma/rumput agar tidak
mengganggu pertumbuhan rimpang
- Penimbunan
dilakukan terus secara berulang sampai tanaman jahe berusia sekitar
8 bulan atau sampai karung terisi penuh dengan tanah
- Rata-rata
usia optimal penanaman jahe berkisar antara 8 – 10 bulan, ditandai dengan
mulai mengeringnya daun
- Dengan
pola tanam seperti ini, diharapkan hasil panen jahe per karung mencapai
minimal 10 kg
PengendalianHama dan Penyakit
Hama yang paling sering
menyerang tanaman jahe adalah kepik, ulat penggesek akar dan kumbang. Sedangkan
penyakit berupa penyakit layu bakteri, busuk rimpang, dan bercak daun.
ads