CaraPembibitan Tembakau Yang Benar - Tanaman tembakau adalah tanaman yang digunakan untuk bahan baku rokok. jika dilihat dari segi kesehatan, tembakau sangat merugikan kesehatan, akan tetapi sumbangannya terhadap devisa negara cukup tinggi dan hampir mengalahkan sektor ekonomi yang lainnya. dilema antara manfaat dan akibat yang ditimbulkan masih kurang diperhatikan.
Cara Pembibitan Tembakau (Nicotianae Tabacum L)Yang Benar
Pada prinsipnya
pembibitan tembakau dapat dilakukan secara bedengan dengan hasil bibit tembakau
cabutan atau sistem polybag dengan hasil bibit dalam polybag.
PembibitanSistem Bedengan
Kegiatan
pembibitan tembakau dengan sistem bedengan dilakukan dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
a. Persiapan
benih
Langkah pertama dalam pembibitan adalah
persiapan benih yaitu dengan menggunakan benih yang bermutu dari varietas
unggul.Benih yang bermutu dan varietas unggul dapat menentukan hasil
tembakau.Varietas unggul tembakau dapat diperoleh dari tetua-tetua yang
memiliki sifat-sifat yang unggul.
Benih tembakau sangat kecil dengan
indeks biji 50 - 80 mg/1 000 biji atau setiap gram mengandung 13000 butir
benih, dengan demikian untuk dapat menyebar secara merata di atas bedengan
tidak dapat disebarkan secara langsung. Benih yang digunakan untuk pembibitan
harus dipersiapkan dari areal khusus pembibitan dan diseleksi secara
tepat.Benih merupakan sarana produksi yang menentukan hasil tembakau karena
setiap benih memiliki sifat genetik dan morfofisiologis yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman. Benih haruslah memiliki kemurnian yang tinggi
tidak tercampur benih rusak, kotoran ataupun biji gulma, daya kecambah di atas
80 % dan bebas hama dan penyakit. Dengan demikian untuk pengadaan benih harus
diseleksi dari pohon induk ataupun proses pemuliaan yang benar serta teknologi
produksi benih yang memenuhi standar sehingga diperoleh benih unggul dan
bermutu.
b. Pemilihan
tempat pembibitan
Tempat pembibitan harus cukup terbuka,
dekat areal pertanian, mendapat sinar matahari yang cukup terutama pada pagi
hari. Lapisan tanahnya cukup tebal, subur, daya menahan air dan drainase baik.
Di samping itu, tempat pembibitan juga dekat dengan sumber air untuk memudahkan
penyiraman, bebas dari tanaman famili Solanaseae pada pertanaman sebelumnya dan
bebas dari gangguan hewan peliharaan, hama dan penyakit.
c. Pembuatan
bedengan
Pembuatan bedengan diawali dengan
pengolahan tanah.Pengolahan tanah pesemaian bedengan dilakukan 30 - 35 hari
sebelum penaburan benih.Pengolahan tanah ini harus sudah dilakukan 70 - 80 hari
sebelum tanam agar bibit siap salur pada waktu tanam, karena umur bibit
tembakau siap salur adalah 40 - 45 hari. Pengolahan tanah terdiri dari
pembajakan I dan pembajakan II dengan interval 1 sampai 2 minggu dan dengan
kedalaman bajak 30 - 40 cm. Bedengan dibentuk dengan arah utara selatan yang
berukuran lebar 1 m panjang 5 m sedangkan tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan
75 - 100 cm.
d. Penaburan
benih
Penaburan benih dilakukan setelah
bedengan semai siap tanam. Sebelum penaburan benih dilakukan pemupukan dasar
dengan pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg/m2, 3 sampai 4 hari sebelum sebar. Benih
tembakau dapat disebar di bedengan dengan perendaman atau tanpa rendaman
sebelumnya. Perendaman benih dapat dilakukan selama 48 jam sebelum sebar.
Penaburan benih dapat dilakukan dengan gembor berisi air ditambah sabun sebagai
pendispersi agar benih tidak mengumpul.Penyebaran benih tanpa perendaman dapat
dilakukan dengan mencampur benih dengan abu atau pasir halus agar merata.
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan dalam
pembibitan meliputi penyiraman, pemupukan, pengaturan naungan, penjarangan
mulsa, penyiangan, penjarangan tanaman, serta pengendalian hama dan penyakit.
Penyiraman pada pembibitan harus dilakukan secara intensif untuk memperoleh
pertumbuhan bibit yang baik.
Penjarangan bibit (reseting) perlu
dilakukan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan karena bibit terlalu
padat yang dapat menimbulkan serangan penyakit rebah kecambah atau lanas.
Disamping itu penjarangan juga diperlukan agar bibit tidak mengalami etiolasi
dan tidak terjadi persaingan unsur hara sehingga bibit tumbuh dengan vigor
seragam.Reseting dilakukan pada umur 21 hari.
Pembibitan perlu diberi naungan untuk
melindungi benih dari cahaya matahari konstruksi atap naungan terbuat dari
bambu berbentuk setengah lingkaran memanjang sepanjang bedengan. Naungan dapat
digunakan plastik Polyetilen berukuran 5,2 m x 1,2 m x 0,5 m. Plastik
Polyotilen (atap) dapat dibuka dari pukul 07.00 sampai 10.30 pada saat bibit
berumur 15 - 20 hari, pukul 07.00 - 12.00 pada saat umur bibit 20 - 28 hari dan
satu hari penuh setelah umur bibit 28 hari. Di atas benih perlu dihamparkan
mulsa dari potongan jerami berukuran ± 25 cm. Mulsa tersebut berfungsi untuk
mencegah benih berpindah pada saat penyiraman atau saat hujan, melindungi
kecambah dari matahari dan mengurangi penguapan serta mencegah kerusakan
permukaan bedengan.
Setelah bibit berumur 20-25 hari
dilakukan penjarangan, sehingga jarak antara bibit teratur antara 4 cm x 4 cm
sampai 5 cm x 5 cm, sehingga tiap m2 bedengan terdapat 400 – 625 bibit.Atau
dilakukan pencabutan bibit dan dipindah ke bedengan lain dengan jarak tanam 5
cm x 5 cm (disebut ”pataran” bibit). Bedengan pataran biasanya di dekat
lahan yang akan ditanami tembakau. Bibit pataran ini dapat ditanam di lahan
setelah 20-25 hari.
Pengendalian hama dilakukan sesuai jenis
hama dan penyakit yang menyerang tanaman tembakau dan dilakukan secara terpadu.
Bahkan di awal pengolahan tanah juga dilakukan teknik solarisasi tanah. Menurut
Cicu (2011), solarisasi tanah merupakan suatu metode disinfestasi tanah
alternatif yang sederhana, aman, efektif, tidak meninggalkan residu, dapat
dengan mudah diaplikasikan pada skala kecil atau skala luas, dan dapat
dikombinasikan dengan metode pengendalian yang lain seperti aplikasi pestisida
dosis rendah, aplikasi pupuk (pupuk hijau, pupuk organik, atau pupuk buatan),
dan agens hayati, serta mempunyai efek pengendalian jangka panjang. Di samping
itu, menurutnya penggunaan metode solarisasi juga dapat mengontrol
patogen-patogen tanaman tular tanah (nematoda parasit, cendawan, dan beberapa
bakteri) dan gulma secara efektif, memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan
pertumbuhan tanaman meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial di dalam tanah
dan menstimulir pertumbuhan mikroflora tanah.
f. Seleksi
dan pencabutan.
Seleksi bibit dilakukan tiga kali yaitu
pada umur 10 - 13 hari, 20 - 23 hari dan 33 hari. Bibit siap salur memiliki
kriteria umur 38 - 40 hari, tinggi bibit 10 - 12 cm, diameter batang 0,8 - 1
cm, jumlah daun 5 -6 lembar, warna daun coklat dan tanaman sehat. Pencabutan
bibit dilakukan pada pagi atau sore hari dengan menyiram bedengan
sebelumnya.Pencabutan dilakukan dengan menyatukan daun yang telah sempurna.
PembibitanSistem Polybag
Kelebihan utama dari sistem pembibitan
di dalam polybag adalah :
Ø mengurangi
kerusakan akar pada saat pemindahan bibit,
Ø mengurangi
tingkat kematian bibit,
Ø menghilangkan
stagnasi dan
Ø menyeragamkan
pertumbuhan bibit.
Ø Dengan
demikian penyulaman dapat ditekan hingga tingkat nol.
Cara
pembibitan dengan sistem polybag pada awalnya sama seperti sistem bedengan,
hanya setelah umur bibit 21 hari bibit
dipindahkan ke polybag. Media bibit sistem polybag terdiri dari tanah
dicampur dengan pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan :
1.
pada tanah berat 5 : 3 : 2
2.
pada tanah sedang 5 : 2 : 2
3.
pada tanah ringan 5 : 3 : 1
Di
samping itu media dicampur dengan pupuk NPK dengan dosis 1,5 ± 2 kg pupuk NPK
setiap 1 m3 tanah. Ukuran plastik media adalah panjang 110 cm dan diameter 110
cm. Tanah media dimasukkan ke dalam plastik polybag.Tanah media tersebut
sebelumnya disterilisasi dengan metode solarisasi selama 14 ± 20
hari.Selanjutnya bibit yang telah berumur 3 minggu (21 HSS) dipindahkan ke
polybag dan dilakukan penyiraman seperti pada pembibitan bedengan.
Demikianlah ulasan tentang pembibitan tembakau, Simak juga bagaimana cara budidaya tanaman lada hitam, lada hitam ini banyak sekali terdapat di lampung. yang ingin berbisnis mengambil Lada Hitam silahkan hubungi 081369295075. di daerah saya sangat banyak sekali, yang nantinya akan di jadikan cagar budidaya lada hitamads