BudidayaBuah Melon - Melon adalah
salah satu jenis tanaman buah yang paling banyak disukai, seperti halnya buah
apel, jeruk, anggur dan beberapa buah favorit. Buah melon juga menjadi buah
favorit. Buah ini biasanya dimakan langsung ataupun untuk campuran nahan es
buah. Masa tanam melon yang relatif lebih cepat dan minat pasar yang terlihat
sedang mengalami peningkatan tak ayal membuat sebagian petani tertarik untuk
beralih ke melon.
BUDIDAYABUAH MELON
Syarat Tumbuh
1. Iklim
·
Angin yang bertiup
cukup kencang, dapat merusak pertanaman, dapat mematahkan tangkai daun, tangkai
buah bahkan batang tanaman.
·
Hujan yang
terus-menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula
menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi pathogen. Saat melon
menjelang panen, hujan dapat mengurangi kadar gula dalam buah.
·
Tanaman memerlukan
suhu untuk perkecambahan 250 – 350 C. Untuk pertumbuhan : 200 – 300 C. Saat
proses pemasakan buah 260 C pada siang hari, dan 160 C pada malam hari. Tanaman
tidak dapat tumbuh apabila suhu < 180 C. Sehingga tanaman memerlukan sinar
matahari penuh 10 – 12 jam / hari selama pertumbuhannya.
·
Kelembaban udara
secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan, pada kelembaban yang tinggi,
tanaman melon mudah diserang penyakit. Kelembaban yang ideal antara 70 % - 80
%.
2. KetinggianTempat
Tanaman melon dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian
300 – 900 meter dari permukaan laut.Ketinggian > 900 meter tidak berproduksi
secara optimal.
3. Media Tanaman
•
Tanah yang baik
untuk budidaya melon adalah liat berpasir yang kaya bahan organik, dengan
drainase yang baik pula, sebab tanaman tidak menyukai tanah yang terlalu basah.
Pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak, tetapi sebaiknya air dari irigasi,
bukan dari air hujan.
•
Tanah yang baik
untuk tanaman melon adalah bekas tanaman padi, jagung dan tebu.
•
Tidak baik ditanam
pada tanah yang asam secara terus-menerus. Melon akan tumbuh baik pada pH 5,8 –
7,2
Persiapan Tanam
1. Persemaian benih
a. Cara dan waktu penyemaian
•
Benih yang akan
disemaikan, direndam air selama 2 – 4 jam. Kemudian benih disemaikan pada
plasttik yang telah diisi tanah yang elah dicampur pupuk kandang (5 : 1)
•
Benih disemai dalam
posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah, kemudian ditutup
dengan campuran abu sekam dan ttanah (2 : 1 )
•
Untuk merangsang
perkecambahan benih, dengan menciptakan suasana hangat, maka tutuplah permukaan
persemaian dengan karung goni basah. Apabila kecambah telah muncul ke permukaan
media semai (biasanya hari ke-3 atau ke -4) maka karung goni dapat segera
dibuka.
b. Pembuatan media semai
•
Pembuatan media
semai dengan mencampurkan tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan (
1 : 1 : 1 )
2. Pemeliharaan persemaian
Benih yang disemai dalam polybag akan tumbuh menjadi
calon bibit haruslah dipelihara agar menjadi bibit melon yang kekar dan sehat.
a. Cara dan waktu penyiraman
•
Bibit disiram setiap
hari, untuk penyiraman digunakan tangki semprot. Apabila daun sejatti keluar,
baru penyiraman dapat dilakukan dengan gembor.
•
Saat cuaca panas,
tanah dalam polybag kering, mak a penyiraman perlu dilakukan pada sore hari.
b. Penjarangan
•
Tujuan penjarangan
untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kekar siap untuk ditanam.
•
Penjarangn dilakukan
3 hari sebelum penanaman bibit di lapangan.
c. Pemupukan di persemaian
•
Untuk pertumbuhan
vegetatip, bibit dapat dipacu dengan penyemprotan pupuk daun yang mengandung
nitrogen tinggi, saat bibit umur 7 – 9 hari settelah sebar, dengan konsenrasi 1
– 1,5 gram /liter air. (cukup satu kali)
•
Pupuk akar tidak
perlu, karena madia semai telah cukup subur.
3. Pemindahan bibit
Bibit melon dipindahkan ke lahan apabila sudah berdaun 4
– 5 helai atau bibit telah berumur 10 – 12 hari. Caranya kantong plastik
disilet dengan cutter, jangan sampai akarnya rusak, tanah sedikit dipadatkan
dengan dikepal ttanagn, terus bibit ditanam pada bedengan.
4. Pengolahan media tanam/ Pembukaan lahan
a. Pembajakan : lahan yang akan dibajak harus digenangi
air, selama semalam, cukup sekali bajak dengan kedalaman 30 cm.
b. Setelah laahan dibajak semua, kemudian dibuat
bedengan-bedengan tanam.
5. Pembuatan bedengan tanam
•
Ukuran bedengan
adalah : lebar (100 – 110 cm ), Tinggi (30 – 50 cm), Panjang maksimum (12 – 15
m ), lebar parit/saaluran (55 – 65 cm).
•
Pada musim hujan,
tinggi bedengan 50 cm, agar perakaran tanaman tidak terndam air hujan, dan di
musim kemarau tinggi bedengan cukup 30 cm.
•
Setelah bedengan
jadi, taburlah pupuk kandang, pupuk kimia (Urea, SP-36, KCl) diaduk secara
merata.
6. Pengapuran
•
Sebelumnya dilakukan
pengukuran pH dengan alat pH meter. Diambil 10 tittik sebagai sampel kemudian
dihiung pH rata-rata.
•
Setelah diperoleh pH
ratta-rta dilakukan pengapuran dengan Dolomit ( MgCO30 atau kapur tanaman
(CaCO3) dengan ukuran :
a.
pH 5,4 : jumlah
kapur 3,60 ton/ha
b.
pH 5,6 : jumlah
kapur 2,65 ton/ha
c.
pH 6,1 – 6,4: jumlah
kapur < 0,75 ton/ha
7. Pemasangan mulsa plastik hiam-perak (PHP)
•
Sebelum pemasangan
mulsa PHP, bedengan diairi (dileb) agar tanahnya lunak. Pemasangan mulsa
sebaiknya dilakukan pada siang hari, agar plastik mudah ditarik dan merata.
•
Caranya : warna
perak di atas dan warna hiam di bawah, diperlukan 2 orang untuk memasang satu
bedengan. Tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya
pada bedengan menggunkan penjepit mulsa dari tutus bambu agar lebih kuat.
Setelah kedua ujung mulsa terkait, dengan cara bersamaan tariklah mulsa pada
kedua sisi bedengan setiap meternya secara bersamaan terus dijepit dengan pasak
tutus bambu.
•
Setelah selesai
pemasangan mulsa, bedengan dibiarkan 3 – 5 hari sebelum dibuat lubang tanam.
Tujuannya agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia
bagi akar tanaman.
8. Pembuatan lubang tanam
Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan alat khusus
berdiameter + 8 cm, dibuat sedemikian rupa hingga panas yang ditimbulkan dari
arang yang dibakar mampu melubangi mulsa dengan cepat. Sekaligus jarak lubang
disesuaikan jarak tanam yaitu 70 x 60 atau 80 x 60 cm.
9. Cara penanaman
•
Setelah bibit di
persemaian berdaun 2 – 3 lembar, (umur + 15 hari) bibit siap ditanam.
•
Untuk memudahkan
penanaman, maka saluran antar bedengan diairi dahulu.
•
Bibit dikeluarkan
dari polybag dengan disilet (catter) jangan sampai akarnya rusak, diletakkan
pada lubang yang telah ditugal, penanaman dilakukan dengan posisi + 2 cm lebih
dalam dari leher akar semula.
PemeliharaanTanaman
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan dalam waktu 2 minggu setelah tanam,
Dan dilakukan pada sore hari, selama 3 – 5 hari karena kemungkinan dalam
seminggu pertama masih ada tanaman yang perlu disulam. Bibit sulaman baru harus
disiram air agar akarnya melekat.
2. Penyiangan
Pada budidaya melon sistem mulsa, penyiangan dilakukan
pada lubang tanam di antara dua bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan
menyebabkan lingkungan tanaman menjadi lembab, sehingga merangsang adanya
penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama dan nematode yang merugikan.
3. Pemupukan
Pemupukan diberikan tiga kali yaitu : pertama 20 hari setelah
tanam, kedua 40 hari setelah tanam (ketika akan melakukan penjarangan buah)
ketiga 60 hari setelah tanam.
4. Pengairan
•
Tanaman melon
menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya, tetapi tanah harus lembab.
Pengairan dilakukan pada sore atau malam hari.
•
Tanaman disiram
sejak masa pertumbuhan sampai tanaman akan dipetik buahnya. Saat menyiram
jangan sampai air membasahi daun dan buahnya, untuk mencegah terjangkitnya
penyakit yang berasal dari percikan terutama jamur.
•
Masa berbunga dan
berbuah, penyiraman dikurangi (+ 2 minggu), tetapi saluran air/got tidak boleh
kering. Mendekati pemetikan buah ( 2 minggu sebelum panen) siraman air
dihentikan.
5. Pemeliharaan lain
a. Pemasangan ajir
·
Tanaman melon
mempunyai jumlah cabang antara 15 – 20. Maka setelah tanaman mengeluarkan sulur
segera diberi ajir.
·
Ajir atau tongkat
dari bilahan bambu, untuk rambatan sulur kira-kira tingginya 50 cm. dipasang
setelah selesai membuat pembumbunan. Tinggi ajir 1,5 – 2 meter, dengan jarak 25
cm dari pinggir guludan kanan maupun kiri. Penancapannya agak menyilang kedalam
( 2 ajir ditali) dan digapit kuat.
b. Pemangkasan
•
Setelah tanaman berdaun
7 – 8 helai mulailah diadakan pemangkasan. Tunas yang tumbuh pada ketiak daun
pertama sampai kelima dipangkas.
•
Tunas yang tumbuh
setelah ruas ke-8 dipangkas dengan tetap menyisakan 2 helai daun.
•
Bila batang utama
sudah mencapai 20 – 25 ruas, lakukan pangkas pucuk. Waktu yang tepat untuk
melakukan pemangkasan adalah saat udara cerah dan kering.
c. Seleksi dan pembungkusan buah
·
Pelihara 3 – 4 calon
buah pada setiap tanamaan, terutama yang tumbuh pada cabang ke 10 sampai ke 17.
·
Setelah calon buah
sebesar telur ayam, pilih 2 calon buah yang paling baik/bagus yaitu yang
berbentuk bulat agak lonjong, sedangkan sisanya dibuang .
·
Kemudian bungkuslah
buah tersebut dengan kantong plastik transparan, agar tidak terserang hama
lalat buah.
·
Bila buah sudah
sebesar bola tenis, cabang buahnya diikat pada ajir dengan tali rafia.
Panen Dan Pasca Panen
a.
Panen
Ciri-ciri atau tanda buah yang telah siap panen atau
masak :
•
Saat buah masak,
warna kulit berubah dri hijau muda kekuning-kuningan atau tergantung jenisnya.
•
Pada jenis yang
ber-net, net telah penuh dan sempurna, aroma wangi dengan kematngan 90 %.
•
Terbentuk lapisan
pemisah pada tangkai buah atau cincin
•
Sekitar tangkai dan
kelopak mulai menguning, disekitar bila ditekan agak lunak.
•
Biasanya buah melon
dapat dipetik setelah umur 3 bulan setelah tanam, tergantung jenisnya, dan
tinggi tempat.
b.
Cara panen
·
Potong tangkai buah
melon dengan pisau tajam, sisakan minimal 2 cm untuk memperpanjang masa simpan
buah.
·
Tangkai dipotong
berbentuk hurub “ T” maksudnya agar tangkai buah utuh dan kedua sisi atasnya
merupakan tangkai daun yang telah dipotong daunnya.
·
Pemanenan dilakukan
secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.
c.
Periode panen
•
Seandainya dalam
jangka waktu 3 – 5 bulan mendatang harga melon diramalkan akan jatuh, maka
alernatif untuk rotasi tanaman bekas melon untuk tanam cabai. Karena lahan yang
tersedia tidak perlu diubah, maka mulsa plastik dibuka dan pemupukan untuk cabe
dapat dilakukan.
•
Bila dalam waktu 4
bulan berikutnya ramalan harga melon akan meningkat, maka lahan bekas ditanami
padi lebih baik, karena dapat memutus siklus hama dan penyakit pada tanaman
melon.
d.
Pasca panen
•
Buah melon yang
telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat yang kering, sejuk dan diberi alas
jerami, dan segera disortir (grading)
•
Bila akan diangkut
jarak jauh, buah perlu diberi alas dan kotak, agar mengurangi kerusakan akibat
terbentur, cacat fisik, untuk konsumsi pasar swalayan.
ads