CaraBudidaya Jeruk – siapa yang tidak mengenal buah jeruk. Buah
yang kaya akan vitamin C dan mineral. Dengan rasa yang khas, yang asam,
asam-manis, buah jeruk bias langsung kita nikmati maupun dibuat minuman atau
sari buah. Buah ini selalu dicari-cari oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai buah
yang sering dikonsumsi. Manis tidaknya jeruk tergantung cara budidayanya. Berikut
akan dijelaskan cara penanaman atau budidaya jeruk.
CARABUDIDAYA JERUK
PERBANYAKANTANAMAN JERUK
1. Cangkok
Cangkokan
biasanya diperoleh dari tanaman induk yang sudah terbukti kualitasnya. Dahan
yang akan dicangkok tidak boleh bergaris tengah kurang dari 1 cm, sudah dewasa,
dan sehat. Kalau sudah ada dahan yang siap dicangkok selanjutnya kupas kulit
dahan secara mengeliling selebar 1-3 cm, kemudian bagian yang telah terbuka itu
tutupi dengan tanah, setelah tertutup dengan tanah kemudian balut dengan sabut
kelapa atau plastik yang diberi lubang-lubang untuk sirkulasi.
Setiap
hari sirami cangkokan tadi supaya tidak kekurangan air. Dalam beberapa hari
dahan sebelah atas cangkokan akan tumbuh akar, setelah akar itu tumbuh panjang
dan keluar dari sabut, barulah potong dahan bagian bawah kemudia tanam pada
lahan yang sudah dipersiapkan. Lubang yang kita persiapkan ini sebelumnya harus
sudah diberi pupuk kandang yang baik. Apabila dalam perawatan bibit ini baik
dalam waktu tiga tahun pohon jeruk akan berbuah.
2. Okulasi
Cara
ini paling banyak diminati oleh para petani jeruk karena lebih baik dibanding
cara cangkokan, yaitu dengan menempelkan sebuah mata, tunas atau cabang muda
dari satu tanaman ke batang tanaman lain. Cara pertama untuk melakukan okulasi
kita menyemai biji jeruk untuk memperoleh pohon jeruk yang nantinya akan kita
tempeli dengan tunas dari pohon lain.
Tetapi
tidak semua jenis jeruk bisa dipakai untuk batang bawah, untuk itu kita harus
mencari jenis-jenis yang cepat dalam pertumbuhannya, sehingga dalam waktu 1
atau 1,5 tahun setelah biji kita semai pohonnya bisa digunakan untuk okulasi. Kalau
batang sudah cukup besar, bibit itu diokulasi pada jarak kira-kira 30 cm dari
akar. Dengan menggunakan pisau yang tajam, kerat batang tanaman ± 1 x 4 cm.
kemudian, tempeli dengan kulit kayu yang ada tunasnya, dari tanaman jeruk lain,
dengan ukuran yang sama.
Tunas
yang ditempelkan diikat dengan tali raffia. Sebelumnya celupkan tali rafia pada
farafin panas untuk mematikan bibit penyakit dan kuman yang menempel. Ikatkan
rafia dengan kuat, dan usahakan mata tunas tetap menyembul keluar. Untuk
menjaga kekeringan sebaiknya diberi naungan. Ciri dari tunas tersebut bisa
tumbuh menjadi satu dengan batang poko, maka warnanya masih tetap hijau seperti
semula.
Setelah
okulasi berumur ± 15 hari ikatan dapat dilepas. Batang yang ditempeli tunas
dipotong ± 10 cm di atas tunas tersebuut, lama kelamaan akan kelihatan jelas
sebuah titik hijau yaitu permulaan taruk. Taruk akan tumbuh dengan cepat sampai
mencapai ketinggian 1,5 meter. Kemudian tanaman ini biasanya tidak bertahan
tinggi, akan tetapi batangnya akan bertambah besar. Setelah tanaman itu
kira-kira sebesar pensil, dan berkayu serta keras, puncaknya kita potong atau
angkas hingga tinggi tanaman tersebut hanya 1 meter saja.
Bila
sudah demikian pohon dapat dipindahkan ke kebun. Tapi seharusnya lubang harus
sudah kita siapkan jauh-jauh hari tentunya lubang besar tersebut sudah
diberi pupuk kandang terlebih dahulu. Tanaman jangan ditanam terlalu
dalam, kemudian lubang tanaman timbun dengan tanah yang subur hingga menjadi
seperti bukit kecil dengan tanaman di tengah-tengahnya.
Tidak
lama ujung batang yang telah dipangkas akan bisa tumbuh cabang 3 buah. Akan
tetapi kalau nantinya tumbuh cabang lain lagi, cabang baru iitu harus dipotong.
Pemotongan dilakukan setelah pohon menjadi besar. Pohon hasil okulasi dalam
waktu antara 3-5 tahun sudah memberikan hasil, dan pohonnya tidak tinggi
sehingga mudah memetik buahnya.
CARA MENANAM BIBIT JERUK
Waktu untuk menanam bibit jeruk yang baik ialah pada musim penghujan hingga menjelang musim kemarau. Sebelum memulai menanam, harus diperhatikan kondisi tanah didalam lubang-lubang tanam, yaitu sudah betul-betul basah dari atas sampai ke bawah. Lebar dan dalam lubang harus cukup untuk akar seluruhnya, agar arah pertumbuhannya dapat lurus. Selain itu pada lubang tanam perlu diberi pupuk dasar dengan pupuk kandang ± 20 kg dan NPK ± 250 g atau campuran urea, TSP, KCL dengan perbandingan 2 : 2 : 1.
Jarak
lubang tanam jeruk berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Kalau untuk jenis jeruk
yang besar maka lubang harus dibuat 8 x 8 m, sedangkan untuk jeruk keprok cukup
dengan jarak 5 x 5 m dan untuk jenis jeruk manis ukuran yang baik dan ideal
adalah 6 x 6 m. Jarak tanaman ini penting karena perkembangan jeruk itu
berbeda-beda antara jenis satu dan yang lainnya. Disamping itu pengaturan jarak
yang baik akan memudahkan masuknya sinat matahari dan jalan angin ke sela-sela
tanaman jeruk. Pohon yang terlalu berhimpitan akan mdah terkena penyakit dan
kurang baik perkembangannya.
1. Air dalam tanah harus cukup, tetapi
ttidak menggenang
2. Tanah harus mengandung zat-zat
makanan dan bahan organism yyang cukup tinggi.
3. Tanah harus selalu gembur tidak
muudah padat.
4. Curah hujan dan kelembapan cukup
tinggi.
CARA PEMELIHARAAN TANAMAN JERUK
Pupuk
yang diberikan dapat berupa pupuk organic maupun anorganik. Pupuk organic
seperti pupuk kandang dan kompos sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah
agar remah. Sedangkan pupuk anorganik seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium
(K), dan unsure-unsur hara makro atau mikro seperti Zn, Cu, Mn, serta Fe,
sangat menunjang pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Pemberian
pupuk terhadap tanaman jeruk berbeda-beda takarannya karena harus disesuaikan
dengan usia, jenis, dan kandungan hara yang dibutuhkan. Semakin
besar tanaman maka semakin banyak kebutuhan pupuk yang dibutuhkan. Tiga bulan
setelah bibit ditanam sampai berumur setahun, jeruk membutuhkan pemupukan
susulan sebanyak 3 kali setahun, pada saat jeruk berumur 6 bulan, 9 bulan, dan
12 bulan.
Jeruk
sangat menyukai kelembaban dan curah hujan yang cukup, pengairan sangat penting
apalagi memasuki musim kemarau. Kekurangan air pada pada saat pertumbuhan
vegetative akan menghambat pertumbuhan tunas dan akar, sedangkan pada
masa generratif akan mengakibatkan kerontokan bunga atau buah.
Pemangkasan
dilakukan pada bagian pohon yang lemah atasu terserang penyakit, tujuanya untuk
memelihara tanaman agar tetap segar, sehat, dan produktif, selain itu agar
sinar matahari dan angin dapat menembus sela-sela dahan secara merata. Hasil
pemangkasan harus segera dibakar atau dipendam dalam tanah hal ini untuk
menghindari penyebarab penyakit.
Pohon
jeruk yang berumur 3-5 tahun akan berbunga untuk pertama kalinya. Kuncup bunga
tumbuh di pucuk, dan kemudian akan berubah menjadi buah. Untuk menjaga
prod uktivitas pohon, maka sebaiknya hanya beberapa bunga yang dibiarkan tumbuh
menjadi buah. Sedangkan bunga-bunga yang lainnya sebaiknya dipangkas.. kalau pohon
sudah benar-benar kuat masak bunga di biarkan tumbuh semuanya.
Kualitas
buah jeruk dapat ditentukan oleh letak buah pada pohon dan cahaya matahari.
Buah yang mendapatkan sinar matahari yang cukup pada umumnya bermutu tinggi. Penjarangan
pada pohon jeruk akan berdampak pada kualitas buah yang baik, seperti memiliki
ukuran yang besar, dan citarasa yang lebih enak. Penjaranga dil;akukan pada
buah yang sudah cukup besar tapi masih proses pertumbuhan, jangan dilakukan
pada buah yang masih kecil hal itu dapat menurunkan pruduksinya
ads