BudidayaTanaman Mangga Dalam Pot – Untuk yang tidak memiliki lahan
yang begitu luas, budidaya mangga dalam pot adalah cara praktis. Budidaya
mangga dalam pot semakin banyak digemari karena cara ini sangat efektif untuk
lahan memanftkn lahn yang sempit. Yang membuat mempesona juga adalah bila kita
melihat buahnya yang bergelantungan, membuat tetamu kita yang berkunjung pada
‘ngiler’ pingin memetiknya. Budidaya mangga dalam pot belum tentu bisa
diharapkan hasilnyaoleh karena itu kita perlu mengetahui teknik-teknik dan cara
budidaya mangga dalam pot, seperti sejak memilih bibit, penanaman, pemupukan,
perawatan, hingga panen atau memetik hasilnya.
CARA BUDIDAYA MANGGA DALAM POT
Persyaratan
Agar tanaman dalam pot
rajin berbuah, ada paling tidak ada lima syarat tumbuh atau faktor yang jadi
pertimbangan, yaitu:
1. pemilihan
jenis tanaman yang sesuai dengan lokasi penanaman.
2. pemilihan
bibit tanaman diikuti pemilihan media tanam dan pot.
3. pemupukan
yang efektif dan terakhir pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pemilihan Bibit
Kalau memilih bibit
perhatikan varietasnya. Cari varietas mangga yang gampang berbuahnya, seperti mangga
manalagi, arumanis. Jangan tanam bibit dari bijinya, kelamaan, kapan mau makan
buahnya. Tanamlah cangkokannya atau dari hasil okulasi. Bibit ini akan lebih
cepat berbuah dibanding yang berasal dari biji.
Varietas
Hampir semua varietas dapat dibuahkan dalam
pot. Namun, masing-masing varietas mempunyai perbedaan dalam kecepatan masa
berbuah, produksi buah, bentuk tajuk dan tingkat kesulitan. Sebaliknya dipilih
varietas yang mudah berbuah, mudah dirawat, bertajuk kompak dan produktif. Contoh
manalagi kecil, apel, nangklangwan, okyong dan namdokmai. Ini dapat dibuahkan
sejak umur 2,5 tahun, selain itu jumlah buah juga relatif banyak sehingga
penampilan menarik. Sedangkan arumanis, gedong, golek dan gedong gincu, baru
bisa dibuahkan setelah berumur 3-4 tahun sejak okulasi. Buahnya tak sebanyak
apel, manalagi kecil atau dokmai, tetapi berpenampilan eksotik.
Media Tanam
Mangga menyenangi media berstruktur remah, berbutir-butir, gembur dan kaya unsur hara. Media juga harus porous, cukup ringan agar mudah dipindahkan serta bebas dari hama dan penyakit. Komposisi bahan yang digunakan adalah merupakan campuran dari tanah, pupuk kandang/kompos dan arang sekam dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
·
Pot yang Digunakan
Banyak jenis pot atau
wadah tanaman yang dapat dipakai. Sebaiknya pilih yang ringan, tidak mudah pecah,
berbentuk normal dan serasi dengan tanaman. Dipasaran wadah yang memenuhi
syarat cukup banyak, yaitu mulai dari pot plastik tahan pecah, pot semen, drum
hingga pot kayu. Dasar pot harus dilubangi, ukuran lubang 1-2 cm sejumlah 4-6
buah. Selain itu agar pembuangan air lancar, pot harus memiliki kaki atau dapat
juga diganjal dengan batu bata atau batako.
· Persiapan Pot
Kalau untuk phon mangga,jelaslah ukuran pot harus disesuaikan dengan tinggi tanaman. Misalnya tingginya 1,5 meter, pot yang digunakan sebaiknya drum berdiameter 60 cm yang dipotong setengah bagian. Dasar pot harus dibuat lubang untuk membuang kelebihan air.Penanaman Bibit
Mula-mula
isi dasar pot dengan serutan gergaji atau pecahan batu bata/genting hingga
setebal 5-10 cm. itu untuk menjamin kelancaran drainase dan aliran udara.
Setelah itu masukan campuran media kedalam pot secara merata, hingga mencapai
separuh pot. Masukan tanaman setelah polibagnya dibuka, dengan posisi tanaman
tepat di bagian tengah. Ruang-ruang kosong di sekeliling bola akar diisi lagi
dengan media campuran sampai mendekati permukaan atas pot, usahakan bidang
bekas okulasi atau sambungan masih menonjol 10-15 cm di atas permukaan media,
selanjutnya siram media tanaman dengan air.
Pemeliharaan
Tanaman
Pemeliharaan
tanaman sangat penting dilakukan untuk menjamin pertumbuhan dan pembuahan
mangga yaitu penyiraman, pemangkasan, pemupukan, perangsangan pembuahan dan
pengendalian hama/penyakit.
· Penyiraman
Pada awal penanaman harus disiram secara teratur setiap hari, pagi dan sore. Jika media dalam pot cepat kering, terutama saat musim kemarau, penyiraman boleh dilakukan 2 kali sehari. Volume penyiraman jangan berlebihan sebab membuat media tanam keluar dari pot.· Pemupukan
Tanaman sangat membutuhkan unsur hara untuk hidupnya. Itulah sebabnya perlu dipupuk. Jenis pupu k yang diberikan dapat berupa pupuk anorganik maupun organik. Pupuk anorganik misalnya, urea, NPK. Sedangkan pupuk organik seperti pupu kandang, kompos. Pupuk tersebut diberikan dengan cara ditaburkan dan kemudian disiram. Untuk pupu kandang, harus sudah matang saat diberikan. Cirinya, berbentuk remah, tidak berbau, dan tidak terasa panas saat dipegang.· Penanggulangan Hama
Tanaman mangga sering terserang ham, seperti kutu, lalat, bisul, ulat, dan binatang penggerek. Bila serangan hama itu muncul, segera semprot dengan insetisida. Penyemprotan dengan insektisida baru dilakukan bila memang diperlukan. Penyemprotan setiap minggu tidak dianjutkan karena akan mengganggu populasi serangga penyerbuk bunga.Panen
Mangga cangkokan mulai
berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah
panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai
300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober.
Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang
sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua
kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang
dipetik harus masih keras.
· Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong,
tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan
menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan
keranjang penampung buah. Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali
sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah
tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen. Tanaman buah dalam pot (tabulampot) mangga termasuk
eksklusif, karena relatif sulit dibuahkan.
ads